Kamis, 31 Januari 2008

karya imam syafe'i

Selamat Guru Bantu Anda Jadi PNS

RASA terharu melihat pemberitaan "PR", Jumat (23/11) bahwa guru bantu dan guru honorer melakukan sujud syukur dan long march atas rasa syukur diangkatnya mereka jadi PNS. Tentunya kabar itu adalah kebahagiaan bersama baik para guru, sekolah, siswa, keluarga maupun masyarakat lainnya. Menjadi guru bantu/honorer yang bertahun-tahun merupakan perjuangan yang mulia dan sudah sepantasnya mendapatkan penghargaan yang setimpal atas pengabdian yang dilakukan para guru di setiap sekolah. Seperti perjuangan Rahmat Hendra Praja selaku ketua PGBI, salah seorang guru yang jadi PNS dari 1.138 orang di Kota Bandung. Beliau mengabdikan diri selama 25 tahun di SD Merdeka, sebuah waktu yang tidak sebentar, sudah tentu murid yang beliau didik sudah menjadi pejabat, polisi, guru, mahasiswa, karyawan atau ada juga muridnya yang masih menganggur sesuatu yang tidak mustahil. Melihat semangat perjuangan dan pengabdian para guru honorer di Kota Bandung, izinkanlah saya untuk turut menyampaikan unek-unek beberapa buah pemikiran. Pertama, salut atas kepedulian pemerintah terhadap guru bantu/honorer yang telah dibuktikan dengan mengangkat mereka menjadi PNS, semoga guru yang bersangkutan dapat menjalankan tugas dan kewajibannya lebih baik dari sebelumnya. Sehingga tidak lagi seorang guru harus disibukkan aktivitas lain selain menjadi guru di sekolah, seperti harus nyambi, ngojek, jualan/dagang, atau kegiatan lainnya hanya untuk memenuhi kebutuhan dapurnya. Kedua, selain kesejahteraan guru, pemerintah pun mesti memerhatikan secara serius sarana/prasarana sekolah, kurikulum, anak-anak yang putus sekolah, siswa yang tidak mampu agar dapat mengenyam pendidikan yang sama. Ketiga, pemerintah dan birokrasinya agar tidak melakukan komersialisasi pendidikan apalagi korupsi dana pendidikan. Jika hal itu dilakukan maka tunggulah kehancuran pendidikan bangsa. Seluruh anak bangsa akan mengutuk para oknum yang senang menyunat dana pendidikan. Keempat, upaya yang dilakukan PGBI sebuah bentuk kerja keras yang perlu mendapatkan penghargaan setingi-tingginya, namun tidak kemudian PGBI karena telah menjadi PNS juga terlena oleh keberhasilan saat itu saja. Perlu ditekankan masih banyak para guru honorer lain yang memiliki harapan yang sama. Dan itu perlu diperjuangkan! Kehadiran PGBI juga harus menjadi pressure bagi pemerintah atas kebijakan-kebijakan ke depan yang tidak memihak pada peningkatan kualitas pendidikan masyarakat. Selain itu, PGBI tidak sekadar mitra pemerintah, melainkan dapat menuntut dan mendampingi realisasi anggaran pendidikan 20%, sehingga tidak ada lagi oknum penyunatan dana pendidikan. Kelima, bagi para guru bantu/honorer yang diangkat menjadi PNS, selamat dan sukses, tugas dan tanggung jawab Anda lebih berat lagi, semoga dengan pengangkatan itu menjadi semangat baru meningkatkan kualitas pendidikan.

Tulisan ini sebagai bentuk semangat kesadaran saya selaku bagian dari masyarakat diharapkan semua pihak penentu kualitas pendidikan, tidak terlena bahkan meninggalkan tugas dan kewajibannya. Semoga dengan kerja keras semua pihak, kualitas, dan mutu pendidikan kita tercapai sebagaimana dengan cita-cita bangsa.

Kepada Pikiran Rakyat saya ucapkan banyak terima kasih. Teruslah mengedepankan kepentingan rakyat, karena "PR" dibaca rakyat. Bravo!!!

Imam Syafe`i
Jln. Desa Cipadung No. 117
Cipadung Counseling
RT 03 RW 04 Cibiru
Bandung 40614
Telf. 081322585403